FASHAHAH DIAiRI -- 1 4 1

Menentang Kedermawanan yang Salah Tempat
Barangsiapa menunjukkan kedermawanan kepada orang-orang yang tak berhak atasnya, atau yang tak patut baginya, ia tidak akan mendapatkan apa pun selain pujian dari orang hina dan penghargaan dari orang-orang jelek; walaupun selama ia terus memberi orang jahil akan mengatakan betapa dermawan tangannya, namun di jalan Allah ia kikir.

Oleh karena itu, barangsiapa diberi Allah kekayaan, haruslah ia meng-gunakannya dalam mengulurkan perilaku baik kepada kerabatnya, dalam menghibur, dalam membebaskan tawanan dan orang yang tertimpa musibah, dalam memberi kepada orang miskin dan yang berhutang; dan ia harus bersabar (atas kesulitan yang timbul dari) memenuhi hak-hak (orang lain) dan kesulitan-kesulitan dalam mengharapkan ganjaran. Sesungguhnya pencapaian sifat-sifat ini adalah puncak kebesaran di dunia ini dan pencapaian keutamaan di akhirat, insya Allah. •

KHOTBAH 142

Memohon Hujan
Hati-hatilah; bumi yang memikul Anda dan langit yang menaungi Anda dengan bayangannya taat kepada Pemerliharanya. Mereka (bumi dan langit) tidak menganugerahkan nikmatnya kepada Anda karena suatu perasaan belas kasihan atas Anda atau kecenderungan kepada Anda, tiada pula suatu kebaikan yang mereka harapkan dari Anda, melainkan mereka diperintah untuk menganugerahkan maslahat atas Anda, dan mereka menaatinya; dan disuruh untuk memelihara kebaikan Anda dan oleh karena itu mereka memerliharanya.

Sesungguhnya Allah mencobai hamba-hamba-Nya sehubungan dengan perbuatan jahat mereka dengan mengurangi buah-buahan, menahan nikmat dan menutup perbendaharaan yang baik, agar barangsiapa yang ingin bertaubat dapat bertaubat, orang yang ingin berpaling (dari kejahatan) dapat berpaling, dan orang yang ingin mengingat (kebaikan yang dilupakan) dapat mengingat, dan orang yang ingin berpantang (dari kejahatan) dapat berpantang. Allah Yang Mahasuci telah membuat permohonan keampunan(-Nya) menjadi suatu sarana untuk mencurahkan rezeki dan rahmat pada manusia sebagaimana Allah mengatakan,

"... Mohonlah ampun kepada Tuhan-Mu, sesungguhnya Dia adalah Maha Pemgampun, miscaya Dia akan mengirimkan hujan kepadamu dengan lebat, dan membanyakkan harta dan anak-anakmu ...." (QS. 10:12)

Semoga Allah mencurahkan rahmat kepada dia yang bertaubat, menjauhkan dosa dan bergegas (dalam beramal baik sebelum) kematiannya.

Ya Allah, Tuhanku! Kami datang kepada-Mu dari tirai dan tabir (rumah) ketika hewan-hewan dan anak-anak sedang menangis, memohon belas kasih-Mu, mengharapkan kemurahan dari kelimpahan-Mu, dan takut akan hukuman dan pembalasan. Ya Allah, Tuhanku, berikan kami minum dari hujan-Mu dan janganiah kiranya mengecewakan kami, jangan bunuh kami dengan bertahun-tahun (kekeringan) dan jangan hukum kami atas apa yang dilakukan oleh yang bodoh di antara kami, wahai Yang Maha Pengasih atas segala.

Ya, Allah, Tuhanku! Kami datang kepada-Mu untuk mengaduh kepada-Mu apa yang (sudah) tak tersembunyi dari-Mu, ketika tujuh kesulitan telah memaksa kami, paceklik kekeringan telah menggiring kami, kekurangan yang menyedihkan telah membuat kami tak berdaya, dan bencana-bencana yang menyusahkan telah menimpa kami terus-menerus. Ya, Allah, Tuhan-ku! Kami memohon kepada-Mu agar tidak memulangkan kami dengan kecewa, jangan mengembalikan kami dengan mata sedih, jangan menegur kami (dengan kasar) karena dosa-dosa kami, jangan pula memperlakukan kami menurut perbuatan kami.

Ya Allah, Tuhanku! Curahkanlah kepada kami rahmat-Mu, berkat-Mu, rezeki-Mu dan belas kasih-Mu, dan buatlah kami menikmati minuman yang bermaslahat bagi kami, puaskanlah dahaga kami, hasilkanlah tumbuh-an hijau dengan apa segala yang telah hilang mendapatkan pertumbuhan dan semua yang telah layu menjadi hidup lagi. Hendaknya itu menimbulkan tnanfaat kesegaran dan kelimpahan buah-buahan yang ranum. Dengan itii padang-padang dapat diairi, sungai-sungai dapat mulai mengalir, tumbuh-tumbuhan dapat berdaun dan harga-harga dapat turun. Sesungguhnya Engkau kuasa atas segala yang Engkau kehendaki. •

KHOTBAH 143

Pengutusan Nabi
Allah mengutus para rasul dan mengutamakan mereka dengan wahyu. la membuat mereka sebagai hujah bagi-Nya di antara makhluk-makhluk-Nya, supaya tidak tertinggal suatu alasan bagi manusia. la mengundang manusia ke jalan yang benar melalui lidah yang benar. Hendaklah Anda ketahui bahwa Allah mengetahui sepenuhnya tentang penciptaan. Bukan karena la tidak mengetahui apa yang mereka sembunyikan di antara rahasia-rahasia mereka yang tersembunyi dan perasaan batin mereka, tetapi untuk menguji mereka siapa di antara mereka yang melakukan perbuatan baik, agar ada ganjaran bagi perbuatan baik dan hukuman atas perbuatan jahat.

Kedudukan Ahlulbait
Di manakah mereka yang secara batil dan lalim mengaku bahwa mereka berilmu secara mendalam, dibanding dengan kami, padahal Allah mengangkat kami dalam kedudukan dan menahan mereka di bawah, menganugerahkan kepada kami pengetahuan tetapi tidak memberikan kepada mereka, dan memasukkan kami (ke dalam benteng pengetahuan) tetapi membiarkan mereka di luar. Pada kami bimbingan harus dicari dan kebuta-an (karena ketersesatan) harus diubah menjadi kecerlangan. Sesungguhnya para imam (pemimpin ilahi) akan ada dari Quraisy. Mereka telah ditanami dalam garis ini melalui Hasyim. Tak akan sesuai bagi orang lain, dan tidak pula orang lain sesuai sebagai kepala-kepala urusan.

Dari Khotbah yang Sama Tentang Orang-orang yang Menentang Ahlulbait
Mereka telah mengangkat dunia ini dan meninggalkan akhirat; meninggalkan air jernih dan meminum air busuk. Saya hampir dapat melihat orang jahat mereka[1] yang melakukan hal-hal yang haram, bersekutu dengan mereka, bersahabat dengan mereka dan seia sekata dengan mereka hingga rambutnya menjadi kelabu dan wataknya mendapatkan ronanya. la maju terus dengan mengeluarkan buih seperti arus banjir, tanpa mempedulikan siapa yang ditenggelamkannya, atau, seperti api dalam jerami, tanpa menyadari apa yang ia bakar.

Di manakah pikiran-pikiran yang mencari cahaya dari lampu petunjuk dan mata yang melihat menara takwa? Di manakah hati yang diabdikan kepada Allah dan dipersembahkan untuk menaati Allah? Mereka semua berkerumun ke arah kesia-siaan duniawi dan bertengkar tentang hal-hal yang haram. Panji-panji surga dan neraka telah diangkat bagi mereka tetapi mereka memalingkan wajah mereka dari surga lalu maju ke neraka akibat perilaku mereka. Allah memanggil mereka (ke surgaj tetapi mereka menujukkan (rasa) tak suka dan lari (darinya). Ketika iblis tnemanggil mereka, mereka menyambut dan maju (kepadanya). •


--------------------------------------------------------------------------------

[1] Di sini rujukannya ialah kepada 'Abdul Malik ibn Marwan yang melakukan kejahatan pemusnahan besar melalui Hajjaj ibn Yusuf ats-Tsaqafi.

KHOTBAH 144

Tentang Dunia ini
Wahai manusia... Kita di dunia ini adalah sasaran panah kematian. Bersama setiap minum ada tersedaknya dan bersama setiap makan ada terselaknya. Kita tak mendapatkan suatu manfaat di dalamnya melainkan dengan melewatkan suatu (manfaat) lain, dan tiada seorang di antara Anda maju dalam usia barang sehari kecuali dengan mengeluarkan satu hari dari kehidupannya. Tiada lebih yang ditambahkan kepada makannya melainkan mengurangi apa yang telah ada sebelumnya. Tiada tanda yang muncul baginya melainkan suatu tanda lain menghilang. Tiada sesuatu yang baru menjadi ada melainkan yang baru menjadi tua. Tiada panen baru datang kecuali apabila suatu panen telah dituai. Akar-akarnya telah hilang, yang kuncup-kuncupnya adalah kita. Bagaimana suatu kuncup hidup setelah perginya akar?

Bagian dari Khotbah yang Sama Tentang Bid`ah
Tiada bid`ah diperkenalkan melainkan satu sunnah ditinggalkan; menjauhlah dari bid`ah dan bersiteguhlah pada jalan yang lebar. Sesungguhnya jalan-jalan lama yang teruji adalah yang terbaik, dan jalan-jalan bidah adalah buruk. •

KHOTBAH 145

Diucapkan ketika 'Umar ibn Khaththab meminta pendapat Amirul Mukminin tentang ikut sertanya dalam Perang Persia[1]
Dalam urusan ini, kemenangan atau kekalahan tidak tergantung pada besar atau kecilnya pasukan. Agama Allah yang telah diangkat-Nya di atas segala agama, dan tentaranya yang telah la gerakkan dan luaskan hingga mencapai titik di mana sekarang mereka berdiri dan telah tiba pada kedudukannya sekarang. Kita memegang janji Allah, dan la akan memenuhi janji-Nya dan mendukung tentara-Nya.

Kedudukan kepala pemerintahan adalah seperti kedudukan benang bagi manik-manik, karena ia menghubungkan dan mengumpulkan mereka. Apabila benang putus, mereka akan terserak dan hilang dan tak akan berkumpul lagi. Orang Arab sekarang, sekalipun kecil dalam jumlahnya, adalah besar karena Islam, dan kuat karena persatuan. Anda harus tetap sebagai poros bagi mereka, dan memutar gilingan (pemerintahan) dengan (pertolongan) orang Arab, dan menjadi akar mereka. Menjauhlah (Anda) dari pertempuran, karena apabila Anda meninggalkan tempat ini maka orang Arab akan menyerang Anda dari semua sisi dan arah hingga tempat-tempat yang tak terkawal yang Anda tinggalkan akan menjadi lebih penting daripada yang ada di hadapan Anda.

Apabila orang Persia melihat Anda besok, mereka akan mengatakan, "la adalah akar (kepala) Arabia. Apabila kita menyingkirkan dia maka kita akan aman." Maka hal ini akan meninggikan gairah mereka menentang Anda, dan kemauan mereka akan tertuju kepada Anda. Anda katakan bahwa mereka telah berangkat untuk bertempur melawan kaum Muslim. Nah, Allah membenci keberangkatan mereka lebih dari Anda, dan la lebih mampu mencegah apa yang la benci. Mengenai gagasan Anda tentang jumlah (besar) mereka, di waktu lalu kita tidak berperang atas kekuatan jumlah yang besar, tetapi kita berperang atas dasar dukungan dan bantuan Allah. •



--------------------------------------------------------------------------------


[1] Beberapa orang menasihati Khalifah 'Umar untuk menyertai pertempuran Qadisiyyah atau Nahawand. Karena ia menganggapnya bertentangan dengan kecenderungan pribadinya maka ia merasa perlu meminta pendapat Amirul Mukminin. Apabila Amirul Mukminin menasihatinya berlawanan dengan nasihat orang-orang itu, ia akan mengajukan alasan untuk tidak ikut serta berdasarkan nasihat 'AIi; tetapi, apabila 'Ali juga menasihatinya untuk ikut scrta dalam pertempuran maka ia akan mencari alasan lain. Namun, tidak seperti orang lain, Amirul Mukminin menasihatinya untuk tinggal. Orang lain menasihatinya untuk turut bertempur, karcna Nabi tidak hanya mengirim orang melainkan beliau sendiri ikut serta pula bersama para kerabatnya yang dekat. Yang dilihat Amirul Mukminin adalah bahwa kehadiran 'Umar dalam pertempuran itu tak akan bermanfaat bagi Islam, malah tinggalnya dia akan menyelamatkan kaum Muslim dari perpecahan.

Pandangan Amirul Mukminin bahwa kedudukan kepala pemerintahan adalah seperti poros yang di seputarnya sistem pemermtahan berputar adalah suatu pokok prinsip yang tak ada kaitannya dengan kepribadian tertentu. Baik pemerintah itu Muslim ataupun tidak, adil atau lalim, bajik atau mungkar, untuk pemerintahan suatu negara, kehadiran penguasa merupakan kemestian, sebagaimana telah diterangkan Amirul Mukminin di tempat lain secara panjang lebar,

"Nyatanya tak ada jalan lepas bagi manusia dari penguasa, baik atau buruk. Orang-orang beriman beramal (baik) dalam pemerintahannya sementara orang kafir menikmati manfaat (duniawij di dalamnya. Dalam pemerintahan itu Allah akan membawa segalanya ke lujuan. Melalui si pcnguasa, pajak dikumpulkan, musuh diperangi, jalan-jalan dilindungi, dan hak orang lemah diambil dari orang kuat, sampai orang bajik mcnikmati kcdamaian dan diberi perlindungan dari (penindasan) si jahat." (Khotbah 40)

Kata-kata Amirul Mukminin yang diucapkan dalam nasihatnya tidak me-nunjukkan suatu kualitas dari Khalifah 'Umar, kecuali bahwa dia adalah penguasa. Tak ada keraguan bahwa ia memegang wewenang duniawi, terlepas dari masalah apakah hal itu diperoleh melalui jalan yang benar atau salah. Dan di mana ada pemerintahan, di sana ada pemusatan urusan rakyat. Itulah sebabnya maka Amirul Mukminin mengatakan bahwa apabila 'Umar pergi maka orang Arab akan mengikutinya dalam jumlah besar-besaran ke medan pertempuran, karena bila penguasa dalam perjalanan maka rakyat tak akan mau tertinggal. Akibatnya, perginya mereka akan menyebabkan kota-kota menjadi kosong, dan musuh akan menyimpulkan dari tibanya mereka di medan pertempuran bahwa kota-kota Islam sedang kosong dan bahwa apabila kaum Muslim terpukul mundur maka tak ada bantuan yang akan sampai kepada kaum Muslim itu dari pusat pemerintahan. Lagi pula, apabila si penguasa terbunuh maka tentara akan tercerai-berai dengan sendirinya karena si penguasa adalah fondasinya. Apabila fondasi tergoncang maka tembok-tembok tak akan mampu berdiri. Kata ashlul 'Arab (akar utama Arabia) tidak digunakan oleh Amirul Mukminin sebagai kata-katanya sendiri; ia mengambilnya dari orang Persia. Jelaslah bahwa dalam kapasitasnya sebagai kepala Negara, Khalifah 'Umar adalah, dalam pandangan mereka, penguasa Tanah Arab. Di samping itu, rujukan itu adalah kepada negara, bukan Islam atau kaum Muslim, sehingga tak ada sualu kesan yang berarti baginya dari sisi pandang Islam.

Amirul Mukminin menunjukkan kepada Khalifah 'Umar bahwa bila ia sampai di sana, orang-orang Persia akan menjadikannya sasaran; dan apabila ia jatuh ke tangan musuh mereka tidak akan membiarkannya tanpa dibunuh. Kata-kata semacam itu akan menggugah orang pemberani untuk segera bangkit dan meningkatkan semangatnya, tetapi 'Umar menyukai nasihat untuk tinggal dan berpikir bahwa adalah lebih baik menjauhkan diri dari api pertempuran. Apabila nasihat ini tidak sesuai dengan kecendcrungan pnbadinya maka ia tak akan menerimanya dengan demikian senangnya; ia akan berusaha untuk berargumentasi bahwa pemerintahan negara dapat dipelihara dengan meninggalkan seorang wakil. Lagi pula, setelah orang lain menasihatinya untuk pergi maka apakah gunanya ia meminta nasihat Amirul Mukminin kecuali untuk mendapatkan alasan unluk tinggal?

KHOTBAH 146

Maksud Pengutusan Nabi dan Keadaan Zaman Ketika Orang Menentang Al-Qur'an
Allah mengutus Muhammad saw dengan kebenaran agar beliau mengeluarkan manusia dari penyembahan berhala kepada penyembahan kepada-Nya, dan dari menaati iblis kepada menaati Dia, dan mengutus beliau dengan Al-Qur'an yang beliau terangkan dan kuatkan, agar manusia mengetahui Pemelihara mereka, karena (dahulu) mereka menyangkali-Nya, agar mereka mengakui-Nya karena (dahulu) mereka menolak-Nya, dan menerima-Nya karena (dahulu) mereka mengingkari-Nya. Karena Dia Yang Mahasuci mewahyukan kepada mereka melalui Kitab-Nya tanpa mereka melihat-Nya, yang dengan jalan itu la menunjukkan kepada mereka (sebagian) dari kekuatan-Nya dan membuat mereka takut kepada kekuasaan-Nya. Bagaimana la menghancurkan mereka yang la kehendaki untuk dihancurkan melalui hukuman-Nya, dan meruntuhkan mereka yang la kehendaki untuk diruntuhkan melalui pembalasan-Nya!
Tentang Masa Depan
Sesungguhnya suatu saat akan datang kepada Anda setelah saya, ketika tak ada yang lebih tersembunyi dari kebenaran, tak ada yang lebih nampak daripada kebatilan, dan tak ada yang lebih lumrah dari dusta terhadap Allah dan Rasul-Nya. Bagi manusia di masa itu, tak ada sesuatu yang lebih tak berharga selain Al-Qur'an yang dibaca sebagaimana seharusnya ia dibaca, dan tak ada sesuatu yang lebih berharga dari Al-Qur'an yang disalah-tempatkan dari kedudukannya. Dan di kota-kota tak ada yang lebih dibenci dari kebajikan, dan tak ada yang lebih disukai ketimbang kejahatan.

Para pemegang Kitab itu akan membuangnya dan para penghafalnya akan melupakannya. Di hari-hari itu Al-Qur'an dan umatnya akan terasing dan tercampak. Mereka akan menjadi sahabat-sahabat yang berkumpul di satu jalan, tetapi tak seorang pun akan memberikan perlindungan kepada mereka. Akibatnya, di masa itu Al-Qur'an dan umatnya akan berada di antara manusia tetapi tidak termasuk kalangan mereka, akan berada pada mereka tetapi tidak bersama mereka, karena kesesatan tak akan bersesuaian dengan petunjuk sekalipun mereka mungkin berada bersama-sama. Manusia akan bersatu pada perpecahan dan oleh karena itu akan memutuskan diri dari umat, seakan-akan mereka adalah para pemimpin Al-Qur'an dan bukan Al-Qur'an pemimpin mereka. Tak ada darinya yang akan tertinggal pada mereka, kecuali namanya, dan mereka tak akan mengetahui apa-apa kecuali tulisan dan kata-katanya. Sebelum itu mereka akan menimpakan kesukaran pada orang berkebajikan, menamakan pandangan orang bajik mengenai Allah hujatan palsu, dan menerapkan kepada orang bajik hukuman orang jahat.

Orang-orang sebelum Anda berlalu karena perpanjangan hawa nafsu mereka dan kelupaan akan kematian mereka, hingga peristiwa yang dijanjikan itu menimpa mereka, yang dalih-dalihnya ditampik, taubat ditolak serta hukuman dan pembalasan ditimpakan.

Tentang Ahlulbait
Wahai manusia, orang yang mencari nasihat dari Allah, mendapatkan petunjuk-Nya, dan orang yang mengambil sabda-Nya sebagai petunjuk, dipimpin kepada yang lebih lurus, karena pencinta Allah merasa aman dan lawan-Nya merasa takut. Orang yang mengetahui keagungan-Nya tidaklah pantas mengaku besar, tetapi kebesaran orang yang mengakui kebesaran-Nya ialah bahwa mereka mengagungkan Dia, dan keselamatan orang yang mengetahui kekuasaan-Nya terletak pada penyerahan diri kepada-Nya. Jangan melarikan diri ketakutan dari kebenaran seperti ketakutan orang sehat terhadap orang berkudis, atau orang sehat dari orang sakit.

Hendaklah Anda ketahui bahwa Anda tak akan pernah mengenal petunjuk kalau Anda tidak mengenali siapa yang telah meninggalkannya; Anda tak akan berpegang pada janji-janji Al-Qur'an apabila Anda tidak mengenali siapa yang telah melanggarnya, dan (Anda) tak akan pernah berpegang erat padanya kecuali apabila Anda ketahui siapa yang telah tneninggalkannya. Carilah hal-hal ini dari orang-orang yang memilikinya, karena mereka adalah sumber hidupnya pengetahuan dan matinya kejahilan. Mereka adalah orang-orang yang perintah-perintahnya akan mengungkapkan kepada Anda (besarnya) pengetahuan mereka, diamnya mereka mengungkapkan (kemampuan)nya berbicara, dan wajah lahir mereka akan mengungkapkan batin mereka. Mereka tidak menentang agama, dan tidak saling berbeda tentang itu, sementara ada di antara mereka suatu saksi yang benar dan pembicara yang diam. •

KHOTBAH 147

Tentang Thalhah dan Zubair serta Penduduk Bashrah
Masing-masing dari keduanya (Thalhah dan Zubair) menghendaki ke-khalifahan bagi dirinya sendiri, dan sedang menarik ke dirinya bertentangan dengan yang satunya. Mereka tidak menggunakan suatu hubungan untuk mendapatkan (jalan kepada) Allah dan tidak pula maju kepada-Nya melalui suatu sarana. Keduanya saling mendengki. Tak lama lagi tirainya akan terbuka. Demi Allah, apabila mereka mencapai apa yang mereka tuju, seorang darinya akan membunuh yang lainnya, dan yang satunya akan menyudahi yang lainnya. Pihak pendurhaka telah bangkit. Di manakah para pencari kabajikan; karena jalan telah ditentukan dan mereka telah diberi kabar. Bagi setiap kesesatan ada sebab dan bagi setiap pelanggaran janji ada kesangsian. Demi Allah, saya tidak akan menjadi seperti orang yang mendengarkan suara perkabungan, mendengarkan orang yang membawa berita kematian dan juga mengunjungi orang yang berkabung namun tidak mengambil pelajaran. •

KHOTBAH 148

Sebelum Wafat, Wasiat Terakhir
Wahai manusia, setiap orang mesti menemui apa yang hendak dielakkannya dengan melarikkan diri.[1] Kematian adalah tempat ke mana hidup menggiring. Melarikan diri darinya berarti menangkapnya. Berapa banyak hari telah saya lewatkan dalam mencari rahasia perkara ini, tetapi Allah tidak mengizinkan kecuali penyembunyiannya. Sayang! Itu merupakan pengetahuan yang tersimpan. Tentang wasiat terakhir saya, yang mengenai Allah, janganlah percaya akan suatu mitra bagi-Nya; dan mengenai Muhammad (saw), janganlah mengabaikan sunah beliau. Peganglah kedua tiang ini dan nyalakan kedua lampu ini. Hingga Anda tak terpecah, tak ada keburukan yang akan menimpa Anda.[2] Setiap orang dari Anda harus memikul bebannya sendiri. (Beban) itu telah diringankan bagi orang bodoh. Allah Maha Pengasih. Keimanan itu lurus. Pemimpin (Nabi) adalah pemegang pengetahuan. Kemarin saya bersama Anda; sekarang saya telah menjadi suatu bahan pelajaran bagi Anda; dan besok saya akan meninggal-kan Anda. Semoga Allah mengampuni saya dan Anda.

Apabila kaki tetap kukuh di tempat yang licin ini, syukurlah. Tetapi, apabila kaki tergelincir, adalah itu karena kita berada di bawah bayangan cabang-cabang, berlalunya angin dan tudung awan yang lapisan-lapisannya terserak di langit, dan yang jejak-jejaknya lenyap di bumi.[3] Saya adalah tetangga Anda. Jasad saya akan menemani Anda untuk beberapa hari dan tak lama lagi Anda hanya akan mendapatkan badan saya yang kosong yang akan diam setelah (semua) gerakan(nya) dan diam setelah bicara, sehingga ketenangan saya, terkatupnya mata saya, dan diamnya anggota-anggota badan saya, dapat memberikan nasihat bagi orang-orang yang mengambil pelajaran (darinya) ketimbang pembicaraan fasih dan kata yang tersedia. Saya akan berpisah dari Anda sebagai orang yang bergairah untuk menemui (seseorang). Besok Anda akan melihat kepada hari-hari saya, lalu bagian batin saya akan terbuka kepada Anda, dan Anda akan memahami saya setelah kekosongan tempat saya dan penempatannya oleh seseorang lain. •


--------------------------------------------------------------------------------


[1] 'lni berarti bahwa waktu yang dilewatkan dengan usaha-usaha untuk menjauhi kematian dan dalam sarana yang diambilnya untuk itu, hanyalah memperpendek rentangan kehidupan. Karena waktu itu berlalu maka tujuan kematian makin mendekat, sehingga dalam usaha orang untuk mencari kehidupan ia menemui kematian.

[2] Wa khalâkum dzammun (Tak ada keburukan akan menimpa Anda). Kalimat ini digunakan sebagai peribahasa. Kalimat itu mula-mula digunakan oleh Qashir, budak Jadzimah ibn Malik al-Abrasy.

[3] Maksudnya ialah bilamana semua ini mati, bagaimana mungkin mereka yang mcnghuninya tinggal selamat? Tentu mereka pun akan mati pula pada suatu saat, sebagaimana segala scsuatu lainnya. Lalu mengapa harus merasa heran akan berakhirnya kehidupan saya?

KHOTBAH 149

Tentang Peristiwa Yang Akan Datang dan Beberapa Kegiatan Kaum Munafik
Mereka ke kanan dan ke kiri menerobos ke jalan-jalan kejahatan dan meninggalkan jalan-jalan petunjuk. Janganlah terburu-buru untuk suatu hal yang akan terjadi dan yang ditunggu, dan jangan berhasrat untuk menangguhkan apa yang akan dibawa hari oleh esok bagi Anda. Karena, berapa banyak manusia yang terburu-buru untuk suatu hal tetapi setelah mereka mendapatkannya mereka mulai menginginkan kiranya mereka tidak mendapatkannya. Betapa dekat hari ini kepada fajar hari esok. Wahai kaumku, inilah saat bagi terjadinya setiap peristiwa yang dijanjikan dan mendekatnya hal-hal yang tidak Anda ketahui. Siapa saja dari antara kita yang ada di hari-hari ini akan bergerak melewatinya dengan lampu yang menyala dan akan melangkah pada jejak orang berkebajikan, untuk mengorak buhul, untuk membebaskan budak-budak, untuk memecahkan yang bersatu dan menyatukan yang terpecah. la akan tersembunyi dari manusia. Pengejar tidak akan mendapatkan jejak kakinya sekalipun ia memburu dengan matanya. Kemudian sekelompok orang akan ditajamkan seperti menajamkan pedang oleh pandai besi. Pandangan mereka akan dicerahkan oleh wahyu, (kehalusan) penafsiran akan dimasukkan ke telinga mereka, dan kepada mereka akan diberi minuman kebijaksanaan, pagi dan petang.

Sebagian dari Khotbah yang Sama
Masanya menjadi panjang agar mereka dapat menyempurnakan (kedudukan) aib mereka dan patut mendapatkan perubahan hingga akhir masa tercapai, dan sekelompok manusia berpaling kepada kejahatan dan memungut senjata mereka untuk berperang. Yang berkebajikan tidak menunjukkan suatu hak kepada Allah tetapi dengan tenang menanggung, dan tidak merasa gembira ria karena melibatkan diri dalam kebenaran. Akhirnya masa percobaan berakhir menurut yang telah ditetapkan. Kemudian mereka menyiarkan pandangan mereka yang baik di antara orang-orang lain dan mencari kedekatan kepada Allah menurut perintah pemimpin mereka.

Ketika Allah mengambil Nabi (kepada-Nya), sekelompok orang kembali lagi kepada jalan-jalan mereka. Jalan-jalan (kesesatan) itu meruntuhkan mereka, dan mereka mendapatkan kepercayaan kepada para penggoda yang penipu, menunjukkan tenggang rasa kepada yang selain kerabat, dan meninggalkan kerabat yang diperintahkan untuk mereka cintai, dan meng-geser bangunan dari fondasinya yang kuat lalu membangunnya di tempat lain dari (yang semestinya). Mereka adalah sumber segala kekurangan dan pintu dari para peraba dalam gelap. Mereka bergerak kesana kemari dalam keheranan dan terbaring mabuk di jalan kaum Fir'aun. Mereka cenderung kepada dunia ini dan mengambil dukungan atasnya, atau jauh dari keimanan dan menyingkir darinya. •

KHOTBAH 150

Keadaan Rakyat Dalam Kekacauan, dan Nasihat Terhadap Penindasan dan Pendapatan Haratn
Saya memuji Allah dan memohon pertolongan-Nya dari (apa yang membawa kepada) hukuman, dari iblis dan perbuatannya yang menipu, dan (saya memohon) perlindungan(-Nya) dari perangkap dan hadangan iblis. Saya bersaksi bahwa tiada tuhan selain Allah, dan saya bersaksi bahwa Muhammad (saw) adalah hamba dan nabi-Nya (saw) dan orang pilihan yang dipilih-Nya. Kemuliaan Muhammad (saw) tak dapat dibandingkan, dan kehilangannya tak dapat dipulihkan. Tempat-tempat berpenduduk dicerlangkan melalui beliau ketika sebelumnya (hanya) ada kesesatan yang gelap, kejahilan yang merajalela dan kebiasaan kasar, dan manusia memandang yang haram sebagai halal, menghinakan orang yang bijaksana, melewati hidup ketika tak ada nabi, dan mati sebagai orang kafir.

Anda, bangsa Arab, akan menjadi mangsa bencana yang telah datang mendekat. Anda harus menjauhi kemabukan harta, takut akan bencana hukuman, bersabar dalam (menghadapi) kegelapan dan bengkoknya kejahatan ketika wataknya yang tersembunyi terbuka sendiri, rahasia-rahasianya menjadi nyata, dan poros serta pusat putarannya beroleh kekuatan. la mulai dalam tahap-tahap yang tak nampak tetapi berkembang menjadi kengerian yang besar. Para pemudanya adalah seperti pemuda pancaroba, dan tanda-tandanya adalah seperti tanda-tanda pukulan oleh batu.

Para penindas mewarisi persetujuan (timbal balik). Yang pertama dari mereka berlaku sebagai pemimpin untuk yang berikutnya, dan yang berikut mengikuti yang pertama. Mereka saling berlomba dalam (hal) dunia yang rendah ini, dan berebut bangkai yang berbau busuk ini. Dalam waktu singkat, pengikut itu akan menyangkali hubungannya dengan si pemimpin, dan si pemimpin fakan menyangkali hubungannya) dengan si pengikut. Mereka akan saling berpecah dan saling mengutuk apabila mereka bertemu. Lalu, setelah ini, akan muncul seorang pembangkit kejahatan lain yang akan menghancurkan puing-puing. Hatinya akan bergoyang setelah normal, orang akan tersesat setelah selamat, hawa nafsu akan berlipat ganda dan menjadi aneka ragam, dan pandangan-pandangan akan menjadi kacau.

Barangsiapa maju ke bencana ini, akan runtuh; dan barangsiapa berjuang untuk itu akan dimusnahkan. Mereka akan saling menggigit seperti kera-kera liar saling menggigit dalam kawanan. Guiungan tali akan kacau, dan wajah urusan akan dibutakan. Selama waktu itu kebijaksanaan akan surut, dan para penindas akan (beroleh kesempatan untuk) bicara. Kejahatan ini akan meremukkan orang-orang Badui dengan palu-palunya, dan melindas mereka dengan dadanya. Dalam debunya para pejalan tunggal akan hilang, dan di jalannya para penunggang kuda akan dibinasakan. (Bencana) itu akan mendekat dengan kepahitan nasib, dan akan memberikan darah murni (ketimbang susu). (BencanaJ itu akan melanggar menara-menara keimanan dan meremukkan ikatan-ikatan keyakinan teguh. Orang bijaksana akan melarikan diri darinya seraentara orang jahat akan menempanya. Akan guntur dan kilat (seperti halilintar). Itu akan menciptakan bencana yang dahsyat. Di dalamnya kerabat akan diabaikan dan Islam akan ditinggalkan. Orang yang mengakuinya juga akan terkena olehnya, dan orang yang melarikan diri darinya akan (dipaksa) tinggal di dalamnya.

Di antara mereka, beberapa akan menjadi syahid yang tak dibalasi dendamnya, dan beberapa akan tertirapa ketakutan dan memohon pertolongan. la akan tertipu oleh janji-janji dan kepercayaan curang. Hendaklah Anda jangan menjadi patok-patok bencana dan tenda-tenda bidah, melainkan harus berpegang pada apa yang darinya tali umat telah dijalin dan pada apa tiang-tiang ketaatan telah didirikan. Majulah terus kepada Allah sebagai orang tertindas, dan jangan maju kepada-Nya sebagai penindas. Jauhilah jalan iblis dan tempat-tempat kedurhakaan. Jangan masukkan ke dalam perut Anda suapan-suapan haram, karena Anda sedang menghadapi Dia yang telah mengharamkan kedurhakaan bagi Anda, dan memudahkan jalan ketaatan bagi Anda. •

KHOTBAH 151

Tentang Kebesaran dan Sifat-sifat Allah[1]
Segala puji bagi Allah yang bukti maujud-Nya adalah melalui penciptaan-Nya, yang (bukti) azali-Nya melalui kebaruan ciptaan-Nya, dan melalui saling serupanya kenyataan bahwa tak ada yang sama dengan-Nya. Indera tak dapat menyentuh-Nya dan tirai tak dapat menabiri-Nya, karena perbedaan antara Pembuat dan yang dibuat, Pembatas dan yang dibatasi dan Pemelihara dan yang dipelihara.

la Satu tapi bukan yang pertama dalam hitungan, Pencipta tetapi bukan melalui kegiatan kerja, Pendengar tetapi bukan melalui suatu organ fisik, Pelihat tetapi bukan dengan membentangkan kelopak mata, Saksi tetapi bukan dengan kedekatan, Terpisah tetapi bukan dengan ukuran jarak, Zhâhir tetapi bukan dengan penglihatan, dan Bâthin tetapi bukan karena kehalusan (jasadi). la Nyata (berbeda) dari segala sesuatu karena la mengalahkan dan menguasainya, sementara segala sesuatu berbeda dari Dia karena penyerahan mereka kepada-Nya dan berpalingnya mereka kepada-Nya.

Barangsiapa menggambarkan-Nya, ia membatasi-Nya. Barangsiapa membatasi-Nya, ia memberi jumlah kepada-Nya. Orang yang memberi jumlah kepada-Nya menyangkal keabadian-Nya. Barangsiapa mengatakan "bagaimana" (berarti ia) mencari gambaran bagi-Nya. Barangsiapa mengatakan "di mana", mengikat-Nya. la mengetahui walaupun tak ada yang akan diketahui. la Pemelihara walaupun tak ada yang akan dipelihara. Ia Kuasa sekalipun tak ada yang akan dikuasai.

Sebagian dari Khotbah yang Sama Tentang Para Imam
Si pembangkit telah bangkit, si pemercik telah memercik, si pemuncul telah muncul, dan yang bengkok telah diluruskan. Allah telah menggantikan satu umat dengan (umat) yang lain dan satu hari dengan (hari) lain. Kami menunggu-nunggu perubahan ini sebagai yang terlanda kelaparan menunggu hujan. Sesungguhnya para imam adalah para khalifah Allah atas makhluk-makhluk-Nya dan mereka membuat makhluk-makhluk itu mengenal Allah. Tak seorang pun akan memasuki surga kecuali yang mengenal mereka dan mengenal Dia, dan tak seorang pun akan masuk neraka kecuali yang menolak mereka dan menolak Dia.

Allah Yang Mahasuci telah memuliakan Anda dengan Islam dan telah memilih Anda untuk itu. Karena (Islam) itu adalah nama keselamatan dan kumpulan kemuliaan. Allah Yang Mahasuci memilih jalannya dan raen bukakan hujah-hujahnya melalui pengetahuan yang terbuka dan rahasia. Keajaiban-keajaibannya (Al-Qur'an) tidak berkesudahan dan kehalusannya tak berakhir. (Al-Qur'an) itu mengandung rahmat dan la lampu (bagi) kegelapan. (Pintu-pintu) kebajikan tak dapat dibuka kecuali dengan kunci-kuncinya, kegelapan tak dapat dilenyapkan kecuali dengan lampu-lampunya. Allah telah melindungi pokok-pokok yang tak terjangkau (dari musuh) dan mengizinkan penggembalaan (para pengikutnya) di padang-padangnya. la mengandung pelindung (dari keluhan dan kesesatan) bagi para pencari kesembuhan, dan penuh dukungan bagi pencari dukungan.


--------------------------------------------------------------------------------


[1] Bagian pertama dari Khotbah ini terdiri dari masalah-masalah penting mengenai pengetahuan tentang mengenal Allah, di mana Amirul Mukminin menyoroti masalah bahwa Allah adalah azali dan sifat-sifat-Nya sama dengan diri-Nya sendiri. Bila kita perhatikan penciptaan, kita lihat bahwa pada setiap gerakan ada yang menggerakkan, dari mana setiap orang yang berakal normal terpaksa menyimpulkan bahwa tak ada akibat dapat muncul tanpa sebab. Bayi beberapa hari pun, apabila tubuhnya disentuh, merasakan dalam kesadarannya bahwa sesuatu telah menyentuhnya. la menunjukkannya dengan membuka mata atau berpaling dan melihat. Maka bagaimana penciptaan dunia dan sistem dari segala ciptaan ini dapat diatur tanpa Pencipta atau Pengatur? Setelah diakui adanya Pencipta, maka harus pula diakui bahwa la berada dengan sendiri-Nya, setiap yang mempunyai awal mesti mempunyai pusat keberadaan dan kemudian akan berakhir. Apabila itu pun memerlukan satu Pencipta, maka akan timbul pertanyaan apakah pencipta ini juga diciptakan oleh suatu pencipta lain ataukah ia berada dengan sendirinya. Jadi, kecuali dengan mengakui adanya Pencipta yang berada Sendiri, yang menjadi penyebab dari segala sebab, pikiran akan tetap meraba-raba dalam gua sebab akibat, dan tak akan pernah mendapat gagasan tentang ujung-ujung akhir dari rangkaian penciptaan. la akan terjerumus ke dalam argumen melingkar dan tidak akan mencapai suatu kesudahan. Apabila si pencipta itu dipandang sebagai telah menciptakan diri sendiri, maka akan ada dua kemungkinan, ia (asalnya) ada atau tak ada. Apabila ia tak ada, maka tak mungkin dia yang tak ada menciptakan yang ada. Apabila ia ada sebelum menciptakan dirinya sendiri, maka tak ada maknanya lagi. Karena itu, maka perlulah mempercayai bahwa Pencipta itu haruslah suatu Wujud yang tidak bergantung pada suatu pencipta lain, dan segala sesuatu lainnya tergantung pada-Nya. Ketergantungan dari seluruh ciptaan ini adalah bukti bahwa keberadaan dari Sumber segala ciptaan adalah kekal dan abadi. Dan karena semua wujud selain Dia dapat berubah-ubah, bergantung pada posisi dan tempat dan serupa dengan sesamanya dalam sifat-sifatnya, dan karena keserupaan mengantarkan kepada kemajmukan sedang keesaan tidak mempunyai persamaan selain dengan dirinya sendiri, maka tak ada sesuatu yang seperti Dia. Bahkan benda yang disebut satu tak dapat dipandang serupa dengan Keesaan-Nya karena la satu dan tunggal dalam setiap seginya. la bebas dan suci dari semua sifat yang terdapat dalam tubuh atau benda karena la bukan tubuh, warna atau bentuk, dan tidak la terletak di mana pun, tidak pula terbatas pada suatu tempat. Oleh karena itu, manusia tak melihat atau mengerti-Nya melalui indera atau perasaannya, karena indera hanya dapat mengetahui hal-hal yang sesuai dengan batas-batas waktu, ruang dan benda. Mempercayai bahwa la dapat dilihat adalah mempercayai bahwa la mempunyai tubuh; tetapi, karena la bukan jasad, dan la tidak berada melalui suatu jasad, dan la tidak terletak pada suatu arah atau tempat, tak mungkin la dilihat. Tetapi keadaan-Nya yang tak terlihat (gaib) tidaklah seperti jasad material yang halus yang disebabkan oleh kehalusannya mata menembusinya tetapi tak mampu melihatnya, seperti, misalnya, udara di angkasa lepas. Tetapi ia tak terlihat karena keberadaan-Nya sendiri. Walaupun demikian tak ada yang tak terlihat bagi-Nya. la melihat dan mendengar, tetapi tidak tergantung pada indera penglihatan dan pendengaran; karena, apabila la memerlukan organ tubuh untuk mendengar dan melihat maka la akan memerlukan hal-hal dari luar untuk kesempurnaan-Nya dan akan tidak menipakan Wujud Yang Sempurna, sedangkan la sempuma di segala segi dan tak ada sifat sempurna yang di luar Diri-Nya. Mempercayai sifat-sifat secara terpisah dari Diri-Nya akan berarti bahwa ada suatu diri dan beberapa sifat dan gabungan diri dan sifat-sifat itu ialah Allah. Tetapi, sesuatu yang majemuk bergantung pada bagian-bagianftya, dan bagian-bagian ini harus ada sebelum tergabung dalam suatu keseluruhan. Apabila bagian-bagian itu berada sejak lebih dahulu, maka bagaimana mungkin keseluruhan itu berada sejak azali dan kekal padahal keberadaannya lebih ketnudian dari bagian-bagiannya. Tetapi Allah mempunyai sifat mengetahui, kuasa dan memelihara sekalipun bila tak ada sesuatu yang maujud, karena tak ada dari sifat-sifat-Nya yang tercipta pada diri-Nya dari luar, melainkan sifat-sifat-Nya adalah diri-Nya Sendiri, dan Diri-Nya adalah sifat-sifat-Nya. Sebagai akibatnya, pengetahuan-Nya tidak bergantung pada obyek pengetahuan yang berada lebih dahulu dan pengetahuan-Nya kemudian, karena Diri-Nya pertama-tama berada dan kemudian pengetahuan-Nya, karena Diri-Nya lebih dahulu dari hal-hal yang menjadi ada. Bagi kekuasaan-Nya tak perlu pula bahwa mula-mula harus ada obyek yang dikuasai dan baru sesudahnya la disebut Yang Mahakuasa, karena Yang Kuasa adalah yang mempunyai kekuasaan, baik la menjalankannya atau meninggalkannya, dan karena itu maka keberadaan dari obyek yang dikuasai itu tidak mesti. Seperti itu pula, Pemelihara beraiti majikan. Sama sebagaimana la adalah majikan dari ketidakberadaan sesudah menjadi berada, demikian pula la mempunyai kekuasaan untuk menjadikan ada dari ketidakadaan, yakni, apabila la menghendakinya, maka la memberikan keberadaan padanya.

KHOTBAH 152

Tentang Orang Lalai dan Ciri-ciri Hewan Buas dan Wanita
Ia telah diberi waktu oleh Allah. la sedang jatuh ke dalam kesalahan dengan orang-orang lalai dan pergi di pagi dini dengan para pendosa, tanpa suatu jalan untuk ditempuh atau seorang imam untuk memandu.

Bagian dari Khotbah yang Sama
Kesudahannya, ketika Allah hendak menjelaskan kepada mereka ganjaran atas dosa-dosa mereka, dan mengambil mereka dari tirai kelalaian mereka, mereka akan maju teras kepada apa yang (sebelumnya) mereka melarikan diri darinya, dan melarikan diri dari apa yang (sebelumnya) mereka tuju. Mereka tidak akan mendapat maslahat dari kekurangan-kekurangan yang hendak mereka puaskan atau hawa nafsu yang hendak mereka penuhi.

Saya peringatkan Anda dan diri saya sendiri terhadap sikap ini. Seseorang harus mendapatkan kemaslahatan dari dirinya sendiri. Sesungguhnya, bijaksanalah orang yang mendengarkan dan merenungkannya, yang melihat dan mengamati dan mengambil manfaat dari bahan yang mengandung pelajaran, lalu melangkah pada jalan yang jelas di mana ia menjauhkan diri dari kejatuhan ke dalam lobang-lobang dan ketersesatan ke dalam jebakan-jebakan, dan tidak membantu orang-orang yang menyesatkannya dengan berpaling dari kebenaran, mengubah kata-katanya, atau takut akan kebenaran.

Wahai pendengarku! Hendaklah Anda sembuh dari kemabukan, bangunlah dari ketiduran Anda, kurangilah kegiatan Anda yang tergesa-gesa dan renungkanlah apa yang telah datang kepada Anda melalui Nabi Suci yang ummi,[1] yang tak terelakkan dan tak terluputkan. Anda harus berpaling dari orang yang menentang beliau, dan meninggalkannya, dan meninggalkan apa saja yang telah diada-adakannya sendiri. Tinggalkanlah kesia-siaan Anda, jatuhkan kesombongan, dan ingatlah akan kubur Anda, karena jalan Anda melaluinya. Anda akan diperlakukan sebagaimana Anda memperlakukan orang lain, Anda akan memetik apa yang Anda taburkan, dan apa yang Anda kirimkan hari ini akan Anda temui besok. Maka berbekallah untuk masa depan Anda dan kirimkanlah (amal perbuatan baik) untuk hari (perhitungan). Bertakwalah, bertakwallah, hai pendegar! Beramallah, beramallah, wahai yang teledor! Tak ada yang akan memperingatkan Anda seperti dia yang mengetahui.

Satu dari keputusan-keputusan Allah yang kukuh dalam pemberi peringatan yang bijaksana (Al-Qur'an) yang atasnya la menganugerahkan pahala atau memberi hukuman, dan yang melaluinya la menyukai atau tidak menyukai, ialah bahwa tak bermanfaat bagi manusia, sekalipun ia berusaha keras dan berbuat dengan tulus, apabila ia meninggalkan dunia ini untuk menemui Allah dengan satu dari perbuatan-perbuatan ini tanpa bertaubat; yakni bahwa ia mempercayai akan suatu mitra bersama dalam salat wajibnya, atau meredakan kemarahannya sendiri dengan membunuh seseorang, atau membicarakan perbuatan yang dilakukan orang lain, atau mencari pemenuhan kebutuhannya dari manusia dengan mempekenalkan suatu bid’ah dalam agamanya, atau menemui orang dengan bermuka dua, atau bergerak di kalangan mereka dengan lidah ganda. Pahamilah ini, karena suatu gambaran adalah petunjuk kepada yang serupa dengannya.

Hewan prihatin akan perutnya. Hewan buas prihatin akan menyerang yang lainnya. Perempuan prihatin atas perhiasan dari kehidupan rendah ini dan penciptaan bencana di dalamnya.[2] (Di sisi lain) kaum mukmin adalah sederhana, orang mukmin adalah pemberi nasihat dan orang mukmin bertakwa (kepada Allah). •


--------------------------------------------------------------------------------


[1] Kata "ummi" telah digunakan dalam Al-Qur'an dengan rujukan kepada Nabi pada surah Isra' (VII) ayat 157-158. Untuk lebih memahaminya lihatlah kitab-kitab tafsir Al-Qur'an.

[2] Maksudnya ialah bahwa sebab dari segala bencana dan kejahatan adalah nafsu untuk memuaskan keperluan jasmani dan nafsu untuk menaklukkan. Apabila seorang manusia ditaklukkan oleh nafsu untuk memuaskah kebutuhan jasmani dan memandang pemenuhan perut sebagai tujuannya, maka tak akan ada perbedaan antara dia dengan hewan, karena hewan tak mempunyai tujuan selain mengisi perutnya. Tetapi, apabila ia dikuasai oleh nafsu untuk menaklukkan orang lain dan menempuh pembunuhan dan pembasmian, maka tak ada perbedaan antara dia dan hewan buas, karena tujuan hewan buas pun merobek-robek dan menelan. Apabila kedua hawa nafsu itu sedang bekerja dalam dirinya, maka ia ibarat perempuan, karena dalam diri seorang perempuan kedua nafsu ini bertindak berdampingan, dan karena inilah perempuan amat senang akan perhiasan dan giat dalam mengipas-ngipas bencana dan kekacauan. Tetapi, seorang mukmin yang sesungguhnya tak akan menempuh kebiasaan ini sebagai tata perilakunya, malah ia mengekang hawa nafsunya sehingga tidak mengizinkan kesombongan dan kesia-siaan mendekatinya, dan tidak mengipas-ngipas bencana atau kekacauan, karena takut kepada Allah.

Ibn Abil Hadid menulis bahwa Amirul Mukminin mengucapkan pidato ini pada waktu perjalanan ke Bashrah, dan karena kekacauan itu adalah akibat hasutan seorang perempuan, Amirul Mukminin, setelah menyebutkan hewan dan hewan buas, mengatakan perempuan pun mempunyai sifat-sifat itu. Jadi, pertempuran Bashrah di mana ribuan orang telibat dalam kematian dan kehancuran adalah akibat sifat-sifat ini
.

KHOTBAH 153

Tentang Ahlulbait dan para Penentangnya
Orang yang berpikir cerdas melihat ke tujuannya. la mengetahui jalannya yang rendah maupun jalannya yang tinggi. Si penyeru telah menyeru. Si gembala telah membenahi (gembalaannya). Maka sambutlah si penyeru dan ikutilah si gembala.

Mereka (para penindas) telah memasuki samudra kekacauan dan telah mengambil jalan bid’ah ketimbang sunah, sementara kaum mukmin telah tenggelam ke bawah, dan orang-orang tersesat dan pembohong sedang berbicara. Kami adalah orang-orang dekat, para sahabat, pemegang perbendaharaan dan pintu (sunah). Rumah tidak dimasuki kecuali melalui pintunya. Barangsiapa yang memasuki dari selain pintunya dinamakan pencuri.

Sebagian dari Khotbah yang Sama
Kehalusan Al-Qur'an adalah tentang mereka (Ahlulbait, keturunan Nabi) dan mereka adalah bendaharawan Allah. Bilamana mereka bicara, mereka berkata benar, dan bilamana mereka diam, tak seorang pun dapat berkata tanpa mereka berkata. Pelopor harus melaporkan dengan benar pada umatnya, harus memelihara akalnya, dan harus menjadi salah satu dari anak-anak dunia akhirat, karena ia telah datang dari sana dan akaa kembali ke sana.

Awal perbuatan dari orang yang melihat dengan hatinya dan berbuat dengan mata ialah menimbang apakah perbuatan itu akan merugikan atau menguntungkannya. Apabila (perbuatan) itu menguntungkannya, ia akan menurutinya, tetapi apabila merugikannya, ia menjauh darinya. Karena, orang yang bertindak tanpa pengetahuan adalah ibarat melangkah tanpa jalan. Maka penyelewengannya dari jalan itu menjauhkannya dari tujuannya. Dan orang yang berbuat menurut pengetahuan adalah ibarat orang yang melangkah pada jalan yang jelas. Oleh karena itu, orang yang melihat haruslah melihat apakah ia maju atau kembali.

Anda pun harus tahu bahawa luar (dari barang sesuatu) mempunyai (bagian) dalam yang serupa. Barang sesuatu yang luarnya baik, maka dalamnya pun baik, dan barang sesuatu yang luarnya buruk, maka dalamnya pun buruk. Nabi yang benar (saw) telah bersabda bahwa "Allah mungkin mencintai seseorang tetapi membenci perbuatannya, dan mungkin mencintai perbuatannya tetapi membenci orang itu." Anda pun harus mengetahui bahwa setiap perbuatan adalah seperti tumbuhan, dan tumbuhan tak dapat hidup tanpa air, sementara air berbeda-beda. Maka di mana air itu baik tumbuhan itu baik dan buahnya manis, sedangkan di mana air itu buruk, maka buahnya pahit. •

KHOTBAH 154

Tentang Penciptaan Kelelawar yang Mengagumkan
Segala puji bagi Allah yang tak mungkin orang menggambarkan hakikat pengetahuan tentang Dia, karena hamba-hamba-Nya telah mengekang akal hingga tak dapat memperoleh jalan untuk mendekati ujung kerajaan-Nya. lalah Allah Yang Benar, Pewujud Kebenaran. la lebih benar dan lebih maujud daripada yang dapat dilihat mata. Akal tak dapat memahami-Nya dengan menetapkan batas-batas bagi-Nya karena bila demikian, maka pada-Nya akan disifatkan bentuk. Imajinasi tak dapat menangkap-Nya dengan menetapkan sifat-sifat bagi-Nya, karena dalam hal demikian pada-Nya akan disifatkan jasad. la menciptakan makhluk-makhluk tanpa suatu contoh, dan tanpa suatu nasihat atau musyawarah, atau bantuan penolong. Ciptaan-Nya disempurnakan oleh perintah-Nya, dan menunduk dalam ketaatan kepada-Nya. Saya menjawab (kepada-Nya) dan tidak melawan(Nya).

Suatu contoh dari hasil perbuatan-Nya yang halus, penciptaan yang menakjubkan dan kebijaksanaan yang dalam yang telah la tunjukkan kepada kita, terdapat pada kelelawar-kelelawar ini, yang tersembunyi di siang hari walaupun siang membukakan segala sesuatu lainnya, dan bergerak di malam hari walaupun malam menutup segala makhluk hidup lainnya; dan betapa mata mereka silau dan tak dapat memanfaatkan cahaya matahari agar beroleh petunjuk dalam gerakan mereka dan agar mencapai tempat-tempat mereka yang diketahui melalui arahan yang diberikan oleh matahari.

Allah mencegah mereka bergerak dalam terang matahari dan membataskan mereka pada tempat-tempat persembunyiannya ketimbang keluar pada waktu bersinarnya (matahari). Akibatnya, mereka menutup kelopak matanya di siang hari dan memperlakukan malam sebagai lampu dan pergi dengan bantuannya mencari rezekinya. Kegelapan malam tidak mengganggu penglihatan mereka, tidak pula kekelaman gelap malam mencegah mereka bergerak. Segera setelah matahari menyingkirkan tabirnya dan cahaya pagi muncul, dan sinar cahaya mencapai kadal-kadal dalam liangnya, kelelawar menutupkan kelopak matanya dan hidup dengan apa yang telah mereka kumpulkan dalam kegelapan malam. Mahasuci Dia yang telah membuat malam sebagai siang bagi mereka untuk mencari rezeki dan membuat siang untuk istirahat dan menginap.

la telah memberikan kepada mereka sayap dari daging yang dengan itu, pada saat perlu, mereka bangkit untuk terbang. (Sayap-sayap) itu nampak sebagai ujung-ujung telinga tanpa bulu atau tulang. Tentu Anda dapat melihat pembuluh-pembuluh darahnya dengan sangat jelas. Mereka mempunyai dua sayap yang tidak terlalu tipis sampai mungkin terlipat ketika terbang, tidak pula terlalu tebal sampai ternyata berat. Ketika mereka terbang, anak-anak bayi mereka berpegang pada mereka dan mencari perlindungan pada mereka, turun apabila mereka turun dan bangkit apabila mereka bangkit. Anak-anak muda itu tidak meninggalkan mereka hingga anggota badannya menjadi kuat, (hingga) sayapnya dapat menopangnya untuk membubung dan mulai mengenali tempat-tempat kehidupan dan kepentingannya. Mahasucilah Dia yang menciptakan segala sesuatu tanpa suatu contoh sebelumnya oleh seseorang lain. •

KHOTBAH 155

Tentang Dengki yang Dikandung 'A'isyah dan Memperingatkan Penduduk Bashrah tentang Apa yang Akan Terjadi
Barangsiapa di saat ini dapat menautkan diri kepada Allah, hendaklah ia melakukannya. Apabila Anda mengikuti saya, tentulah saya membawa Anda, apabila Allah menghendaki, pada jalan surga, sekalipun mungkin penuh dengan kesukaran dan rasa pahit.

Mengenai seorang wanita tertentu,[1] ia berada dalam cengkerama pandangan kewanitaan, dan dengki sedang mendidih dalam dadanya seperti tungku pandai besi. Apabila ia dimintai untuk memperlakukan orang lain seperti ia memperlakukan saya, ia tak akan melakukannya. (Bagi saya), bahkan setelah ini, ia akan diperlakukan dengan hormat seperti asalnya, sedang perhitungan (atas perilakunya) adalah urusan Allah.

Bagian dari Khotbah yang Sama
Jalan ini adalah jalan yang paling ringan dan lampu yang paling terang. Petunjuk kepada amal kebajikan diusahakan melalui keimanan, sedang petunjuk kepada keimanan dicapai melalui amal kebajikan. Pegetahuan dimakmurkan dengan iman, dan kematian ditakuti karena pengetahuan. Dunia ini berakhir dengan kematian, sementara dunia akhirat diperoleh (dengan amal kebajikan) di dunia ini. Bagi manusia tak ada jalan luput dari kebangkitan. Mereka menuju ke tujuan akhir ini pada jalannya yang ditentukan.

Bagian dari Khotbah yang Sama
Mereka bangkit dari tempat-tempat peristirahatan dalam kubur-kubur mereka dan berangkat untuk tujuan akhir. Mereka tidak diubah dan tidak pula dipindahkan dari sana. Menganjurkan kebaikan dan mencegah kemungkaran adalah dua khuluk Allah Yang Mahasuci. Mereka tak dapat mendekatkan ajal dan tak dapat pula mengurangi rezeki.

Anda harus berpegang pada Kitab Allah karena (Kitab Allah) itu adalah tali yang kuat, cahaya yang terang, penyembuhan yang bermanfaat, pemuas dahaga, perlindungan bagi yang menganut, dan pembebasan bagi yang tertaut. (Kitab) itu tidak membelok sehingga memerlukan pelurusan, dan tidak membengkok sehingga memerlukan pembetulan. Seringnya pengulangan dan pendengaran atasnya tidak membuatnya menjadi tua. Barangsiapa berbicara sesuai dengannya, ia berbicara benar, dan barangsiapa berbuat dengannya, ia maju (dalam pembuatan).

Seorang lelaki berdiri seraya berkata, "Wahai Amirul Mukminin, katakan kepada kami tentang kekacauan ini dan apakah Anda menanyakan tentang itu dari Nabi?" Atasnya Amirul Mukminin berkata:
Ketika Allah Yang Mahasuci menurunkan ayat,

"Alif lâm mîm. Apakah manusia itu mengira bahwa mereka dibiarkan (saja) mengatakan: 'Kami telah beriman', sedang mereka tidak diuji lagi?"(QS. 29:1-2)

Saya tahu bahwa fitnah tidak akan menimpa kita selagi Rasul (saw) berada di antara kita. Maka saya berkata, "Wahai nabi Allah, apakah fitnah yang diberitahukan Allah Yang Mahatinggi kepada Anda?" Lalu beliau menjawab, "Hai, 'Ali, umatku akan menciptakan kekacauan sesudahku." Saya katakan, "Wahai Rasulullah, pada hari Uhud, ketika orang-orang telah jatuh syahid dan saya tidak di antara mereka, dan ini sangat merisaukan saya, bukanlah Anda berkata kepada saya, "Bergembiralah, karena kematian syahid adalah bagi Anda sesudah ini?" Beliau menjawab, "Ya, demikianlah, tetapi bagaimana tentang kesabaran Anda sekarang?" Saya katakan, "Wahai Rasulullah, ini bukanlah suatu kesempatan untuk bersabar, melainkan suatu kesempatan untuk bergembira dan bersyukur." Kemudian beliau berkata:

"Wahai, 'Ali, orang akan jatuh ke dalam bencana melalui kekayaan, akan menunjukkan hak kepada Allah sekaitan dengan iman mereka, akan mengharapkan rahmat-Nya, akan merasa aman dari murka-Nya dan memandang hal-hal yang haram sebagai halal dengan menimbulkan keragu- raguan palsu dan dengan hawa nafsu mereka yang menyesatkan. Maka mereka akan menganggap halal (penggunaan) anggur dengan menamakannya air gandum, suapan dengan menamakannya pemberian, dan mengambil keuntungan riba dengan menamakannya perdagangan." Saya katakan, "Wahai Rasulullah, bagaimana saya akan memperlakukan mereka pada waktu itu; apakah menganggap mereka telah kembali kepada kekafiran atau hanya dalam pendurhakaan?" Beliau mengatakan, "Dalam pendurhakaan."•



--------------------------------------------------------------------------------

[1] Tak tersangkal bahwa perilaku 'A'isyah terhadap Amirul Mukminin bersifat permusuhan, dan sangat sering kekeruhan hatinya terpancar di wajahnya, dan kebencian dan ketidaksukaannya menjadi sangat nampak sehingga apabila dalam hubungan dengan suatu perkara muncul nama Amirul Mukminin, dahinya memberungut dan ia tak senang menyebutkannya dengan lidahnya. Misalnya, ketika 'Ubaidillah ibn 'Abdullah ibn 'Utbah menyebutkan kepada 'Abdullah ibn 'Abbas riwayat 'A'isyah bahwa "di saat sakit menjelang kematian, Rasul dengan ditopang oleh Fadhl (ibn 'Abbas) dan seorang lain, datang ke rumahnya ('A'isyah), 'Abdullah ibn 'Abbas berkata, "Tahukah Anda siapa 'seorang lain' itu?" Kemudian ia berkata, "'Ali ibn Abi Thalib, tetapi ia ('A'isyah) tak mau menyebut namanya dalam konteks yang baik." (Ahmad ibn Hanbal, Musnad, VI, h. 34, 228; Ibn , Sa'd, ath-Thabaqat al-Kubra, jilid II, bagian 2, h. 29; ath-Thabari, at-Tarikh, I, h. 1800-1801, Baladzuri, Ansab al-Asyrâf, I, h. 544-545; al-Baihaqi, as-Sunan al-Kubrâ, III, h. 396)

Salah satu sebab dari kebencian dan dengkinya adalah kehadiran Fathimah (as) yang kemuliaan dan kedudukannya yang terhormat menusuk hatinya seperti jarum. Kecemburuannya terhadap para istri (Nabi) yang lain tidak mengizinkan dia membiarkan Nabi mencintai putri dari istri beliau yang lain sedemikian rupa sehingga ia harus berdiri pada saat mendekatnya Fathimah, mendudukkannya di tempatnya sendiri, menyatakannya sebagai yang paling mulia di antara semua wanita di dunia, dan begitu mencintai anak-anak Fathimah. Semua hal ini sangat menyakiti hatinya. Secara alami, pada saat-saat seperti itu ia merasa bahwa apabila ia telah melahirkan anak maka mereka akan menjadi anak-anak Nabi dan akan menjadi pusat kasih sayang beliau ketimbang Hasan dan Husain. Tetapi, karena tidak dikaruniai keturunan, ia menekan hasratnya sendiri untuk menjadi ibu dengan mengambil nama Umin 'Abdillah (Ibu 'Abdullah) dengan mengambil nama putra saudara perempuannya. Singkatnya, semua hal ini menciptakan nafsu benci di hatinya yang terus-menems dikeluhkannya kepada Nabi terhadap Fathimah tetapi tidak berhasil menyimpangkan perhatian beliau dari putrinya itu. Kabar tentang hal pembekuan diri dan pengasingannya juga sampai ke telinga Abu Bakar, ayahnya. Itu meresahkan Abu Bakar dan ia pun tak dapat berbuat apa-apa, kecuali kata-kata simpati pada putrinya.

Akhirnya Nabi wafat dan kendali pemerintahan jatuh kepada Abu Bakar. Sekarang tiba kesempatan baginya untuk membalaskan dendam sedapat mungkin dan melakukan segala kekerasan yang ada dalam pikirannya. Akhirnya, langkah pertama yang diambilnya adalah merenggut hak-hak Fathimah atas warisan, menolak prinsip pewarisan dalam kasus para nabi dan berpegang bahwa para nabi tidak mewariskan maupun mewarisi, tetapi harta yang mereka tinggalkan menjadi hak negara. Fathimah demikian terpukul sehingga ia tak mau berbicara dengannya sampai wafat dengan membawa perasaan ini. 'A'isyah bahkan tidak sudi mengucapkan bela sungkawa atas kematian Fathimah yang tragis. Ibn Abil Hadid menulis,

"Ketika Fathimah wafat, seluruh istri Nabi datang menyampaikan bela sungkawa kepada Bani Hasyim, kecuali 'A'isyah. la tidak datang dan berpura-pura sakit, dan kata-kata sampai kepada 'Ali yang menunjukkan kegembiraannya." (Syarh Nahjul Balaghah, K, h. 198)

Selama ia menaruh dengki sebesar itu kepada Fathimah, bagaimana mungkin suami Fathimah akan luput dari permusuhan dan dengki itu. Khususnya bila kejadian-kejadian pun seperti ikut mengipas dan membangkitkan kebencian 'A'isyah. Misalnya, peristiwa "Ifk" ketika Amirul Mukminin beikata kepada Nabi, "la ('A'isyah) tidak lebih baik dari tali sepatu Anda, tinggalkan dan ceraikan dia." Ketika mendengar hal itu pastilah ia merasa sangat sedih dan tentulah ia telah mengembangkan rasa benci yang sangat keras teifaadapnya. Ada pula saat-saat ketika keutamaan diberikan kepada Amirul Mukminin melebihi Abu Bakar. Misalnya, sehubungan dengan pengutusan untuk membacakan ayat Al-Qur'an tentang Bara'ah (pelepasan diri), Nabi menyingkirkan Abu Bakar dari tugas itu, memanggilnya pulang dan menugaskannya kepada Amirul Mukminin seraya mengatakan bahwa beliau telah diperintahkan Allah untuk membawanya sendiri atau mengirimkannya melalui seseorang dari keluarganya. Seperti itu pula, Nabi menutup seluruh pintu rumah yang mengarah langsung ke mesjid, termasuk pintu rumah Abu Bakar, tetapi membiarkan pintu rumah Amirul Mukminin untuk tetap terbuka langsung ke mesjid.

'A'isyah tak dapat menanggung keutamaan Amirul Mukminin atas ayahnya, dan bilamana saja ada kesempatan untuk pengutamaan semacam itu, ia berusaha keras untuk menghalanginya. Ketika di hari-hari terakhirnya Nabi memerintahkan kontingen di bawah pimpinan Usamah ibn Zaid untuk berangkat, dan memerintahkan Abu Bakar dan 'Umar juga pergi di bawah pimpinan Usamah, mereka mendapat berita dari para istri Nabi bahwa keadaan beliau gawat dan agar kontingen itu kembali ketimbang meneruskan perjalanannya. Ini disebabkan karena pandangan jauh mereka telah menyadari bahwa satu-satunya maksud Nabi untuk mengosongkan Madinah dari kaum Muhajirin dan Anshar ialah agar setelah wafatnya Nabi tak ada orang yang akan menghalangi Amirul Mukminin, dan agar ia mendapatkan jabatan khalifah tanpa gangguan. Ketika menerima pesan ini, kontingen pimpinan Usamah kembali. Ketika Nabi mendengarnya, beliau memerintahkaa Usamah lagi untuk berangkat dengan kontingennya, bahkan beliau berkata, "Semoga Allah mengutuk orang yang meninggalkan kontingen itu," yang karenanya mereka berangkat, tetapi lagi-lagi mereka dipanggil kembali. Sampai sakit Nabi telah mencapai tingkat gawat, tetapi kontingen Usamah tak pernah pergi karena memang mereka tidak menghendakinya. Setelah itu Abu Bakar dikabari melalui Bilal bahwa ia harus mewakili Nabi dalam mengimami salat untuk membuka jalan bagi kekhalifahan. Karenanya, dengan mengingat hal itu, ia yang pertama-tama ditunjuk sebagai deputi (khalifah) dalam salat dan akhirnya diterima sebagai khalifah dalam segala urusan. Setelah itu persoalan direkayasa sedemikian rupa sehingga Amirul Mukminin tak dapat memperoleh jabatan khalifah. Namun, setelah pemerintahan khalifah yang ketiga, keadaan menjadi sedemikian rupa sehingga rakyat membaiat Amirul Mukminin. Pada saat itu 'A'isyah sedang di Makkah. Ketika ia mendengar tentang pengangkatan Amirul Mukminin sebagai khalifah, matanya berapi-api, keberangan dan kemarahan mengganggu pikirannya, dan kebenciannya kepada Amirul Mukminin menjadi demikian parah sehingga ia bangkit menentangnya dengan dalih untuk membalaskan dendam atas orang ('Utsman) yang telah dimaklumkannya sendiri sebagai patut dibunuh, dan secara terang-terangan menyatakan perang yang menimbulkan banyak pertumpahan darah sehingga seluruh kota Bashrah berlumur darah para korban, dan pintu perpecahan terbuka untuk selama-lamanya. (Ibn Abil Hadid, Syarh Nahjul Balaghah, IX, h. 190-200).

KHOTBAH 156

Mendorong Manusia Kepada Takwa
Segala puji bagi Allah yang telah menjadikan pujian kunci untuk mengingat-Nya, sarana untuk meningkatkan anugerah-Nya dan petunjuk bagi Sifat-sifat-Nya dan Kemuliaan-Nya.

Wahai para hamba Allah! Waktu akan memperlakukan orang-orang yang masih hidup sebagaimana ia memperlakukan orang-orang yang telah pergi. Waktu yang telah lalu tak akan kembali, dan apa saja yang ada di dalamnya tidak akan tinggal untuk selamanya. Perbuatannya yang lebih kemudian sama dengan perbuatan-perbuatannya di waktu lalu. Gangguannya berusaha untuk saling melebihi. Panji-panjinya saling mengikuti. Seakan-akan Anda terpaut pada hari terakhir yang sedang menggiring Anda secepat dibawa unta betina yang kekeringan selama tujuh bulan. Orang yang menyibukkan diri dengan hal-hal selain perbaikan dirinya. sendiri, menjadi bingung dalam kegelapan dan terlibat dalam keruntuhan. Semangat jahatnya mencelupkannya dalam-dalam pada kejahatan dan menjadikan perbuatan buruknya nampak bagus. Surga adalah kesudahan dari orang-orang yang maju (dalam amal baik) dan neraka adalah kesudahan dari orang-orang yang melanggar batas.

Wahai para hamba Allah! Ketahulah bahwa takwa itu adalah rumah perlindungan yang kuat sementara kemaksiatan adalah rumah yang lemah yang tidak melindungi orangnya dan tidak memberikan keamanan kepada yang mencari perlindungan di dalamnya. Ketahuilah bahwa sengat dosa dipotong oleh takwa dan tujuan akhir tercapai dengan keyakinan iman.

Wahai para hamba Allah! (Bertakwalah kepada) Allah, (bertakwalah kepada) Allah, dalam urusan-urusan diri Anda sendiri yang paling Anda cintai dan Anda sayangi, karena Allah telah menjelaskan kepada Anda jalan kebenaran, dan menerangi jalannya. Maka (Anda boleh memilih) malapetaka yang terus hadir atau kebahagiaan abadi. Oleh karena itu, Anda harus menyediakan bekal di hari-hari fana ini untuk hari-hari yang kekal. Anda telah diberitahu tentang perbekalan, diperintahkan untuk maju, dikatakan untuk bergegas dalam keberangkatan. Anda adalah ibarat penunggang yang sedang berhenti menginap yang tidak mengetahui kapan akan diperintahkan terus maju. Berhati-hatilah! Apa yang akan dila di dunia ini oleh orang yang telah diciptakan untuk dunia yang akan datang? Apakah yang dilakukan seseorang dengan harta yang dalam waktu singkat akan diambil darinya sementara hanya akibat-akibat buruk dan perhitungannya akan tertinggal baginya?

Wahai para hamba Allah! Yang baik yang dijanjikan Allah hendaklah jangan ditinggalkan, dan yang buruk yang dicegah Allah hendaklah jangan Anda dambakan. Wahai hamba-hamba Allah! Takutlah akan hari amal perbuatan akan dihitung; akan terjadi banyak goncangan dan bahkan anak-anak akan menjadi tua.

Ketahuilah, wahai hamba-hamba Allah, bahwa diri Anda sendiri adalah pengawal atas Anda; anggota-anggota badan Anda adalah penjaga dan pengawas yang benar yang memelihara (catatan) amal perbuatan Anda dan jumlah nafas Anda. Kekelaman malam gelap tak dapat menyembunyikan Anda dari mereka, tak dapat pula pintu-pintu tertutup menyembunyikan Anda dari mereka. Sesungguhnya hari esok dekat pada hari ini.

Hari ini akan berangkat dengan segala yang ada padanya dan hari ini akan datang menyusul. Adalah seakan-akan setiap orang dari Anda telah mencapai tempat itu di bumi di mana ia akan sendirian, yakni kuburnya. Maka, apa yang Anda katakan tentang rumah sunyi, tempat menginap yang terpisah dan pengasingan yang terkucil? Seakan-akan teriakan (sangkakala) telah sampai kepada Anda, saat itu telah menyusul Anda dan Anda telah keluar dari (kubur) untuk penetapan keputusan Anda. (Tiri) kepalsuan telah disingkirkan dari Anda dan dalih-dalih Anda telah merij lemah. Kebenaran tentang Anda telah terbukti. Semua urusan Anda telah mendapatkan akibat-akibatnya. Oleh karena itu, maka (sekarang) Anda harus mengambil nasihat dan mengambil manfaat dari para pengingat.•

KHOTBAH 157

Tentang Nabi dan Al-Qur'an
Allah mengutus Nabi ketika tak ada rasul selama beberapa waktu. Manusia telah tertidur selama waktu panjang, dan pergeseran tali telah melonggar. Beliau datang dengan (sebuah Kitab) yang membenarkan (kitab-kitab) yang telah ada dan dengan cahaya untuk diikuti. Itulah Al-Qur'an. Apabila Anda memintanya bicara maka ia tak akan melakukannya, kecuali apabila saya katakan kepada Anda tentang dia. Ketahuilah bahwa (Kitab) itu berisi pengetahuan tentang apa yang akan datang, sejarah masa lalu, kesetnbuhan bagi penyakit Anda, dan peraturan bagi segala yang Anda hadapi.

Sebagian dari Khotbah yang Sama Tentang Otokrasi Bani Umayyah
Pada waktu itu tak akan ada rumah atau kemah yang tertinggal melainkan para penindas akan melandanya dengan kepedihan dan memasukkan penyakit ke dalamnya. Pada waktu itu tak ada satu pun di langit akan mendengarkan dalih mereka, dan tak ada satu pun di bumi yang akan datang menolong mereka. Anda memilih untuk petnerintahan (kekhalifahan) seseorang yang tidak pantas untuk itu, dan Anda mengangkatnya kepada suatu kedudukan yang tidak dimaksudkan untuknya. Tak lama setelah itu Allah akan menggambil pembalasan dari setiap orang yang telah menindas, makanan untuk makanan dan minuman untuk minuman, yakni (mereka akan diberi) jadam untuk dimakan, mur dan gaharu untuk diminum, dan ketakutan bagi busana batin serta pedang bagi busana lahir.

Mereka tak lebih dari hewan pengangkut beban yang dimuati dosa, dan unta-unta yang dimuati perbuatan jahat. Saya bersumpah, dan lagi bersumpah, bahwa Bani Umayyah akan terpaksa harus meludahkan keluar kekhalifahan itu sebagaimana dahak diludahkan, dan setelah itu mereka tak akan pemah merasakannya dan tak akan menikmati aromanya selama siang dan malam masih beredar.•

KHOTBAH 158

Perilaku yang Baik dengan Manusia dan Mengabaikan Kesalahan Orang
Saya hidup sebagai tetangga baik bagi Anda dan berusaha sedapat-dapat saya untuk mengurusi Anda, dan saya membebaskan Anda dari jeratan kehinaan dan belenggu penindasan, melalui rasa terima kasih saya sedikit kebaikan (dari pihak Anda) dan menutup mata saya atas banyak perbuatan buruk Anda yang dilihat mata saya dan yang disaksikan badan saya.•

KHOTBAH 159

Pujian kepada Allah
Keputusan Allah adil dan penuh kebijaksanaan. Keridaan-Nya meliputi perlindungan dan kasih sayang. la memutuskan dengan pengetahuan dan mengampuni dengan kemurahan.

Ya Allah, Tuhanku! Segala puji kepada-Mu atas apa yang Kauambil dan apa yang Kauberikan, dan atas apa yang darinya Engkau menyembuhkan atau dengannya Engkau timpakan derita; segala puji yang paling patut bagi-Mu, yang disenangi-Mu dan yang paling dimuliakan di hadapan-Mu; segala puji yang memenuhi seluruh ciptaan-Mu dan sampai ke mana Engkau kehendaki, segala puji yang tidak ditabiri dari-Mu dan tidak berakhir, dan yang kelanjutannya tidak berhenti.

Kebesaran Allah
Kami tak mengetahui hakikat kebesaran-Mu kecuali bahwa kami ketahui Engkau adalah Abadi dan Pemelihara, yang oleh-Mu segala sesuatu mendapat rezeki. Kantuk atau tidur tak mengenai-Mu, penglihatan tidak mencapai-Mu dan pandangan tidak menjangkau-Mu. Engkau melihat mata dan menghitung usia-usia. Engkau memegang (manusia sebagai hamba) pada dahi dan kaki. Kami melihat ciptaan-Mu dan menakjubinya karena kekuasaan-Mu, dan menggambarkannya sebagai (hasil) wewenang-Mu yang besar; sedang yang tersembunyi dari kami, tentang mana mata kami mengecewakan, yang tak tercapai pikiran kami, dan di antara itu dan diri kami sendiri tirai-tirai yang tak diketahui telah diturunkan, adalah jauh lebih besar.

Orang yang membebaskan hatinya (dari semua keterikatan dan berusaha keras berpikk untuk mengetahui betapa Engkau mendirikan mahligai-Mu, betapa Engkau menciptakan makhluk-makhluk-Mu, betapa Engkau menggantungkan udara di langit-Mu dan betapa Engkau membentang bumi di atas gelombang air, matanya akan kembali dengan letih, pikirannya kalah, telinganya penuh hasrat dan pemikirannya mengembara.

Sebagian dari Khotbah yang Sama Tentang Harapan dan Takut kepada Allah
la mengaku menurut pemikirannya sendiri bahwa ia mengharapkan dari Allah. Demi Allah Yang Mahabesar, ia berbicara dusta. Sebenarnya harapan (pada Allah) tidak muncul melalui perbuatannya, padahal harapan setiap orang yang mengharap (akan) diketahui melalui perbuatannya. Setiap harapan adalah demikian, kecuali harapan kepada Allah Yang Mahamulia, apabila (harapan) itu tak suci; dan setiap ketakutan dikukuhkan kecuali ketakutan (takwa) kepada Allah, apabila tidak sungguh.

la mengharapkan hal-hal yang besar dari Allah dan hal-hal yang kecil dari manusia, tetapi ia memberikan kepada manusia yang tidak ia berikan kepada Allah. Heran, betapa kepada Allah, yang mahabesar pujian unti Nya, diberikan yang kurang dari apa yang diberikan kepada hamba-hamba-Nya. Pernahkah Anda merasa takut untuk menjadi batil dalam harapan Anda kepada Allah? Demikian pula, apabila seorang manusia takut kepada manusia, ia memberikan kepadanya (pertimbangan) karena takutnya, yang tidak diberikannya kepada Allah. Maka ia telah membuat takutnya bagi manusia uang tunai, sementara takwanya kepada Pencipta hanyalah penundaan atau janji. Inilah hal setiap orang yang dalam matanya dunia ini nampak besar (dan penting) dan yang di hatinya kedudukannya besar. Ia lebih menyenanginya daripada Allah, maka ia cenderung kepadanya dan menjadi pengabdinya.

Contoh dari Nabi
Sesungguhnya di dalam diri Nabi Allah (saw) cukup contoh bagi dan suatu bukti mengenai keburukan-keburukan dunia, cacatnya, banyak-nya keaiban dan kejahatannya, karena sisinya telah mengerut bagi beliau, sedang sayapnya telah dibentangkan bagi orang lain; beliau tidak beroleh dari susunya, dan menjauh dari perhiasannya.

Contoh dari Musa
Apabila Anda menghendaki, sebagai contoh yang kedua, saya meriwayatkan kepada Anda mengenai Musa (as), kalam Allah, ketika beliau berkata, Ya, Tuhanku! Sesungguhnya aku sangat memerlukan suatu kebaikan yang Engkau turunkan kepadaku." (QS. 28:24) Demi Allah, ia hanya meminta kepada-Nya roti untuk dimakan karena ia telah biasa makan tumbuh-tumbuhan dari bumi, dan kehijauan tumbuh-tumbuhan dapat dilihat dari kulit halus perutnya karena tipisnya dan kemiskinan dagingnya.

Contoh dari Dawud
Apabila Anda menginginkan, saya dapat memberikan contoh ketiga dari Dawud (as). la pemegang Zabur dan pembaca di antara ahli surga. la biasa membuat keranjang dari daun kurma dengan tangannya sendiri dan biasa mengatakan kepada sahabat-sahabatnya, "Siapa di antara Anda yang mau membantu saya dengan membelinya?" la biasa makan roti jelai (yang dibeli dari) harganya.

Contoh dari 'lsa
Apabila Anda menginginkan, saya akan menceritakan kepada Anda tentang 'lsa putra Maryam (as). la menggunakan sebongkah batu untuk bantalnya, memakai pakaian kasar dan memakan makanan kasar. Bumbunya adalah lapar. Lampunya di malam hari adalah bulan. Tempat berteduhnya di musim dingin hanyalah rentangan bumi ke timur dan ke barat. Buah-buahan dan bunga-bungaannya hanyalah yang tumbuh dari bumi bagi ternak. la tak mempunyai istri untuk menggodanya, tak ada pula putra untuk memberikan kepedihan kepadanya, tak ada kekayaan untuk menyelewengkan (perhatiannya), dan tak ada keserakahan untuk melalaikannya. Kedua kakinya adalah kendaraannya dan kedua tangannya adalah pelayannya.

Mengikuti Contoh dari Nabi (saw)
Hendaklah Anda mengikuti Nabi Anda yang suci, yang murni, semoga Allah memberkati beliau dan keturunan beliau. Pada beliau ada teladan bagi pengikut, dan pelipur bagi pencari hiburan. Orang yang paling dicintai di sisi Allah adalah yang mengikuti Nabi-Nya dan yang melangkah pada jejak beliau. Beliau mengambil (bagian) yang paling sedikit dari dunia ini, dan tidak mengambil kerlingan penuh padanya. Dari semua manusia dunia, beliau adalah yang paling kurang kenyang dan yang paling kosong perutnya. Dunia ditawarkan kepada beliau, tetapi beliau menolak menerimanya. Bilamana beliau mengetahui bahwa Allah Yang Mahasuci membenci sesuatu, beliau pun membencinya; bila Allah memandang sesuatu beliau pun memandangnya kecil. Apabila kita mencintai apa yang dibenci Allah dan Rasul-Nya, dan menganggap besar apa yang dipandang oleh Allah dan Rasul-Nya, itu akan cukup merupakan pengucilan Allah dan pelanggaran atas perintah-peritah-Nya.

Nabi biasa makan di tanah, dan duduk seperti seorang budak. Beliau memperbaiki sepatu beliau dan menambal baju beliau dengan tangan beliau. Beliau menunggang keledai tanpa pelana dan biasa mendudukkan seseorang lain di belakang beliau. Apabila ada suatu tirai di pintunya dengan gambar-gambar padanya, beliau akan berkata kepada salah seorang istri beliau, "Hai, Anu, keluarkanlah itu dari pemandangan saya apabila saya melihatnya saya teringat kepada dunia ini dan godaannya". Demikianlah beliau menyingkirkan hati beliau dari dunia ini dan menghancurkan ingatan kepadanya dari pikiran beliau. Beliau menginginkan agar godaannya tetap tersembunyi dari mata beliau sehingga beliau tak akan mendapatkan pakaian darinya, tidak memandangnya sebagai suatu tempat untuk menginap dan tak akan berharap untuk hidup di dalamnya. Akibatnya, beliau menyingkirkannya dari pikiran beliau, menyuruhnya pergi dari hati beliau, dan membiarkannya tersembunyi dari mata beliau. Demikian pula, orang yang membenci sesuatu hendaklah benci melihatnya atau mendengar tentangnya.

Sesungguhnya dalam diri Nabi Allah terdapat segala yang akan menyadarkan Anda akan kejahatan dunia ini dan cacat-cacatnya, yakni bahwa beliau tetap lapar bersama para sahabat beliau yang utama, dan walaupun kedekatannya yang besar, godaan-godaan dunia tetap jauh dari beliau. Nah, orang akan melihat dengan akalnya apakah Allah memuliakan Muhammad (saw) sebagai akibatnya, atau menghinakannya. Apabila ia mengatakan bahwa Allah menghinakannya, tentulah ia berbohong dan mengabadikan kesalahan yang besar. Apabila ia mengatakan Allah memuliakan beliau, haruslah ia ketahui bahwa Allah menghinakan orang lain yang kepada mereka la mengulurkan (maslahat duniaj baginya tetapi menjauhkannya dari orang yang paling dekat kepada-Nya di antara semua manusia.

Oleh karena itu, orang harus mengikuti Nabi, melangkah pada jejaknya dan masuk melalui pintunya. Bila tidak demikian, maka ia ddak akan selamat dari keruntuhan. Sesungguhnya Allah menjadikan Muhammad (saw) suatu tanda bagi Hari Pengadilan, pembawa berita untuk surga dan memberi peringatan akan pembalasan. Beliau meningalkan dunia ini dengan lapar, tetapi memasuki dunia berikut dengan selamat. Beliau tidak meletakkan satu batu di bawah yang lainnya (untuk membuat rumah) hingga beliau berangkat dan menyambut seruan Allah. Betapa besar rahmat Allah dalam apa yang dianugerahkan-Nya kepada kita dengan Nabi itu sebagai pendahulu yang kita ikuti, dan pemimpin yang di belakangnya kita melangkah.

Contoh dari Amirul Mukminin sendiri
Demi Allah, saya telah dan masih menambal baju saya sedemikian banyak sehigga saya merasa malu pada tukang tambal. Seseorang bertanya kepada saya apakah saya tidak akan menanggalkannya, tetapi saya berkata, "Menjauhlah dari saya." Hanya di pagi hari orang (menyadari dan) berbicara tinggi tentang perjalanan malam (sebelumnya).•

KHOTBAH 160

Mengutus Nabi
Allah mengutus beliau dengan cahaya memancar, suatu hujah yang jelas suatu jalan terbuka, dan sebuah Kitab yang membimbing. Sukunya ada suku yang terbaik, dan pohon silsilahnya pohon yang terbaik, yang cabang-cabangnya berada dalam perbandingan yang baik serta buahnya (banyak) bergantungan. Tempat lahir beliau adalah Makkah, dan tempat hijrah beliau adalah Thaibah (Madinah), dari mana nama beliau naik tinggi dan suara beliau tersebar jauh dan luas.

Allah mengutus beliau dengan suatu hujah yang mencukupi, suatu pembicaraan yang meyakinkan, dan suatu maklumat yang meluruskan. Melalui beliau Allah mengungkapkan jalan-jalan yang telah dilalaikan, dan menghancurkan bid’ah-bid’ah yang telah dikenalkan. Melalui beliau la menerangkan perintah-perintah yang terinci. Sekarang, barangsiapa mengambil suatu agama selain Islam, nestapanya pasti, tongkat (penopangnya) akan patah, nasibnya akan parah, kesudahannya akan merupakan suatu kepedihan panjang dan hukuman yang menyedihkan.

Menarik Pelajaran dari Dunia
Saya bertawakal kepada Allah, tawakal yang membungkuk kepada-Nya, dan saya memohon petunjuk-Nya yang mengantar ke surga dan membawa ke tempat keridaan-Nya. Saya nasihati Anda, hai para hamba Allah, untuk bertakwa kepada Allah dan taat kepada-Nya karena (takwa) itu keselamatan hari esok dan pembebasan untuk selama-lamanya. Beliau memperingatkan (Anda tentang pembalasan) dan melakukannya dengan sempurna. Beliau meyakinkan (Anda ke arah kebajikan) dan melakukannya dengan sepenuhnya. Beliau menggambarkan dunia ini, keterputusannya dari Anda, kelapukan dan ketergeserannya. Oleh karena itu menjauhlah dari tarikan-tarikannya, karena sangat sedikit darinya yang akan menyertai Anda. Rumah ini adalah yang paling dekat kepada kemarahan Allah dan yang terjauh dari keridaan Allah.

Maka tutuplah mata Anda, wahai para hamba Allah, dari kecemasan dan keterlibatannya, karena Anda yakin akan perpisahannya dan keadaannya yang berubah-ubah. Takutlah padanya (dunia) sebagai orang yang takut secara tulus dan yang berjuang keras, dan ambillah pelajaran dari apa yang telah Anda lihat tentang jatuhnya tempat-tempat dari orang-orang sebelum Anda, yakni bahwa persendian mereka dilenyapkan, mata dan telinga mereka dihancurkan, kehormatan dan martabat mereka lenyap dan kesenangan dan kekayaan mereka berakhir. Kedekatan dari anak-anak mereka berubah menjadi jauh. Kesertaan dari pasangan-pasangan mereka berubah menjadi perpisahan dengan mereka. Mereka tidak saling membanggakan, tidak pula mereka melahirkan anak-anak, dan mereka tidak saling bertemu sebagai tetangga. Oleh karena itu, takutlah kepada Allah, wahai para hamba Allah, seperti takutnya orang yang menguasai dirinya sendiri, yang dapat mengendalikan hawa nafsunya dan melihat dengan kebijaksanaannya. Sungguh hal itu sangat jelas, panjinya tegak, jalan itu rata dan jalan itu lurus.•